Pada
bagian terakhir tentang hal Kerajaan Sorga, Tuhan Yesus tidak lagi mengajar
menggunakan perumpamaan tetapi Tuhan Yesus membukakan akan kondisi riil dan
bagaimana seharusnya orang berespon terhadap Kerajaan Sorga. Penduduk Nazaret
harusnya sangat bersyukur atas anugerah besar sebab Tuhan Yesus, Sang Kebenaran
itu sendiri datang dan mengajar dengan penuh hikmat dan kuasa yang luar biasa
bahkan dicatat mereka sangat takjub namun ironisnya, mereka menolak Yesus
karena mereka mengenal orang tua dan semua saudara Yesus. Yesus adalah Allah
yang berinkarnasi, Sang Raja dan Dia telah membuktikan siapa diri-Nya dengan
pengajaran-Nya dan kuasa mujizat yang dahsyat, mereka sangat takjub namun semua
kekaguman ini langsung hilang setelah mereka melihat dari aspek kerajaan dunia
Yesus tidak lebih hanya seorang anak tukang kayu.
Kalau
seandanya Tuhan Yesus adalah seorang anak Raja, maka pastilah respon dan
pandangan orang di Nazaret akan diri Yesus menjadi berbeda, mereka akan
menghormatiNya. Mata manusia menilai segala sesuatu dari sudut pandang dunia
seperti status, kekayaan, jabatan sehingga orang sulit melihat misi Kerajaan
Sorga akibatnya orang menjadi kecewa. Keadaan inilah yang terjadi saat ini
karena apa yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan sehingga
muncul penolakan dan perlawanan dalam diri. Seandainya, orang-orang di Nazaret
dapat melihat setitik saja dari sudut pandang Allah bahwa secara kapasitas,
Yesus anak tukang kayu ini berbeda dibandingkan dengan orang lain, hanya Mesias
yang sanggup melakukan kuasa mujizat dan hanya anak Allah saja yang mempunyai
hikmat yang begitu luar biasa, maka reaksi dan respon mereka pasti berbeda,
orang akan semakin menyembah Dia karena Dia adalah Raja atas segala raja.
Dari
nats bacaan kita hari ini, kita perlu memperhatikan dan belajar bahwa cara
pandang kita terhadap sesuatu sangat menentukan reaksi dan respon kita. Oleh
sebab itu melalui renungan ini mari kita belajar memandang, menilai sesuai
dengan kebenaran Firman Tuhan. Memandang dan menilai orang lain bukan hanya
dari sudut pandang kita tetapi dari sudut pandang Tuhan Yesus memandang dan
menilai mereka. (ER)